Analisis Restorasi Ekosistem Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis Co-Management: Studi Kasus Di Kecamatan Ujung Pangkah Dan Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik

Rudianto Rudianto

Abstract


Penelitian ini dilakukan dengan fokus melakukan restorasi ekosistem wilayah pesisir dengan pendekatan keterpaduan di Kabupaten Gesik dengan mengambil contoh di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ujung pangkah dan Kecamatan Bungah. Restorasi merupakan upaya untuk memperbaiki kembali kondisi wilayah pesisir yang sudah rusak lingkungannya akibat dari kegiatan manusia yang makin tidak rasional dan karena proses alam yang perubahannya sangat dtrastis akibat pengaruh global warming. Restorasi berupaya untuk melakukan perbaikan untuk mengembalikannya ke kondisi semula, walaupun untuk mencapai pemulihan kepada kondisi semula masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Hal ini mengingat kondisi yang mendukung seperti kondisi hidrologi sudah mengalami perubahan.

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan pendekatan kombinasi yaitu penelitian diskriptif, penelitian partisipatif dan penelitian eksploratif. Penelitian diskriptif terkait dengan observasi dilapang untuk menilai kondisi kedua kabupaten baik secara biogeofisik, sosial ekonomi dan sosial budaya. Untuk penelitian partisipatif berkaitan dengan menjaring aspirasi dan harapan masyarakat melalui wawancara. Sedangkan penelitian eksploratif digunakan model Partial Least Square (PLS) dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Disamping itu untuk merumuskan model restorasi ekosistem terkait pengelolaan digunakan model co-management.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara masyarakat dengan upaya restorasi ekosistem ternyata sangat kuat berperan, termasuk upaya restorasi perlu dilakukan secara terpadu. Hal ini ditunjukkan oleh hasil PLS. Sedangkan ekosistem pesisir mana yang harus didahulukan untuk ditangani AHP menyatakan bahwa prioritas utama adalah mangrove, kemudian terumbu karang, diikuti dengan kawasan estuari dan terakhir padang lamun. Berdasarkan itu maka model co-management mensyaratkan perlu adanya kolaborasi diantara masyarakat, pemerintah dan swasta. Kolaborasi tersebut dipayungi oleh kerangka strategi yang memuat visi, misi, tujuan dan prioritas strategi.


Keywords


Restorasi ekosistem terpadu; PLS; AHP; Co-management; Kolaborasi

Full Text:

PDF

References


Clewell, A. Rieger, J. Munro. J. 2005. Guidelines for Developing and Managing Ecological Restoration Projects. 2nd Edition. Society for Ecological Restoration International.

Dahuri, R., Rais J., Ginting S. P., Sitepu, M. J. (cet. 2), 2001: Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu; PT. Pradnya Paramita, Jakarta, Indonesia.

Ghozali, I. 2005. Model Persamaan Struktural: Konsep dan aplikasi dengan Program Amos ver. 5.0.

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Cetakan keempat. Jakarta.

Perrow,M. R., Davy. A. J. 2002. Handbook of Ecological Restoration. Volume 1. Principles of Restoration. Cambridge University Press.

Rudianto. 2012. Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi Wilayah Pesisir: Studi Kasus Wilayah pesisir Wonogoro, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten malang, Propinsi Jawa Timur. Paper dipresentasikan pada Seminar nasional “Pengelolaan Sumberdaya Laut dan Pesisir Secara Terpadu dan Berkelanjutan di Indonesia, tanggal 19 Maret 2012.

Saaty, T. L. 1986. Decision making for leader, the analytical hierarchy process for decision in complex world. University of Pitsburg. Mervis hall. Pitsburgh.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.rjls.2014.001.01.8

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.