Dampak Stres Salinitas Terhadap Prevalensi White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Survival Rate Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Pada Kondisi Terkontrol

Attabik Mukhammad Amrillah, Sri Widyarti, Yuni Kilawati

Abstract


White spot syndrome (WSS) adalah penyakit yang secara signifikan menyebabkan tingginya mortalitas dan kerusakan parah pada budidaya udang. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak stres salinitas terhadap prevalensi WSSV dan survival rate udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini menggunakan udang vannamei ukuran PL 40 yang diinfeksi WSSV dengan konsentrasi virus 20 μg/ml pada tiga rentang salinitas yang berbeda 0-10 ppt, 11-20 ppt, 21–30 ppt dan di rendam selama 4 jam kemudian dilakukan pengamatan selama 7 hari pasca infeksi dan diukur survival rate dan kuaitas airnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh sampel terinfeksi oleh WSSV, ditunjukkan hasil analisa PCR dan gejala klinis yang timbul. Salinitas 0-10 ppt memberikan hasil persentase survival rate terendah jika dibandingkan dengan rentang salinitas yang lainnya yaitu sebesar 7 ekor atau 33% dari jumlah total sampel yang digunakan. Persentase survival rate udang tertinggi pasca infeksi virus WSSV terdapat pada perlakuan salinitas 21-30 ppt yaitu sebesar 13 ekor atau 63% dari jumlah total individu, dan salinitas 11-20 ppt memiliki persentase survival rate medium yaitu sebesar 10 ekor atau 49% dari jumlah total sampel. Stres salinitas mempengaruhi prevalensi WSSV dengan semakin tingginya tingkat infeksi seiring menurunnya rentang salinitas, akan tetapi survival rate semakin tinggi seiring dengan bertambahnya rentang salinitas.


Keywords


Litopenaeus vannamei; Prevalensi; Salinitas; Survival rate; WSSV

Full Text:

PDF

References


Anggoro, S. 1992. Efek osmotik berbagai tingkat salinitas media terhadap daya tetas telur dan vitalitas larva udang windu (Penaeus monodon) Fabricus. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 131 hlm.

Amri, K. 2003. Kiat mengatasi permasalahan budi daya udang windu secara intensif. Cet. 6. AgroMedia Pustaka. Jakarta. 98 hal.

Chou, H.Y., C.Y. Huang, C.H. Wang, H.C. Chiang & C.F. Lo, 1995. Pathogenicity of a baculovirus infection causing white spot syndrome in cultured Penaeid shrimp in Taiwan. Dis. Aquat. Org., 23: 165-173.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Cegah bercak (WSSV) yang menyerang udang di tambak. Artikel DKP. Jakarta. Diakses tanggal 10 April 2014.

Ditjen Perikanan Budidaya. 2006. Pengendalian penyakit TVS pada budidaya udang vaname. Artikel DKP. Jakarta. Diakses tanggal 12 April 2014

Doan C. V., Pham A. T. T., Ngo T. X., Le P. H. & H. V. Nguyen, 2009. Study on the pathogenesis of the white spot syndrome virus (WSSV) on juvenile Penaeus monodon in Vietnam. Isr. J. Aquacult. - Bamidgeh, 61 (3): 248-254.

Escobedo-Bonilla, C. M., V. Alday-Sanz, M. Whille, P. Sorgeloos , M. B. Prnsaert and H. J. Nauwynck. 2008. A review on the morphology, molecular characterization, morphogenesis and pathogenesis of white spot syndrome virus. J. Fish Dis., 31: 1-18.

Feng Tsai, Meng, Chu-Fang Lo, Marie lle C. W. van Hulten, Huey-Fen Tzeng, Chih-Ming Chou, Chang-Jen Huang, Chung-Hsiung Wang, Jung-Yaw Lin, Just M. Vlak & Guang-Hsiung Kou. 2000. Transcriptional analysis of the ribonucleotide reductase genes of shrimp white spot syndrome virus. Virology. 277, 92–99 (2000) doi:10.1006/viro.2000.0596.

Haliman, R. W. & Adijaya D. 2006. Budidaya udang vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta. 74 hal.Hameed, A. S. S, M. Anilkumar, M. L. S. Raj & K. Jayaraman. 1997. Studies on the phatogenicity of systemic ectodermal mesodermal baculovirus and its detection in shrimp by immunological methods. Aquaculture 160. (1998), p:31-45.

Haliman. R.W & Dian A.S. 2006. Budidaya udang vanamei. Swadaya. Jakarta.

Hameed, A. S. S, M. Anilkumar, M.L.S. Raj & K. Jayaraman. 1997. Studies on the phatogenicity of systemic ectodermal mesodermal baculovirus and its detection in shrimp by immunological methods. Aquaculture 160. (1998), p:31-45.Heinsbroek, LTW. 1989. Growth and feeding of fish. Nuffic /Unibraw/Luw/Fish. Unibraw. Malang

Joseph A. & R. Philip, 2007. Acute salinity stress alters the haemolymph metabolic profile of Penaeus monodon and reduces immunocompetence to white spot syndrome virus infection. Aquaculture, 272:87-97.

Lightner, D. V., 1996. A Handbook of pathology and diagnostic Procedures for Diseases of Penaeid Shrimp. Baton Rouge, LA, USA: World Aquaculture Society.

Lightner, D.V., K.W. Hasson, B. L. White & R. M. Redman, 1998. Experimental infection of western hemisohere Penaeid shrimp with Asian white spot syndrome virus and Asian yellow head virus. J.Aquat Anim Health, 10: 271-281.

Liu B., Yu Z., Song X., Guan Y., Jian X. & J. He, 2006. The effect of acute salinity change on white spot syndrome (WSS) outbreaks in Fenneropenaeus chinensis. Aquaculture. 253:163-170.

Mahardika, K., Zafran dan I. Koesharyani. 2004. Deteksi white spot syndrome virus (WSSV) pada udang windu (Penaeus monodon) di Bali dan Jawa timur menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 10 (1): 55-60.

Rahma, Hardyta Noviar, Slamet Budi Prayitno, Alfabetian Harjuno Condro Haditomo. 2014. Infeksi white spot syndrom virus (WSSV) pada udang windu (Penaeus monodon fabr.) yang dipelihara pada salinitas media yang berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology. Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 25-34.

Rahman, M. M., M. Corteel, C.M. Escobedo-Bonilla, M. Wille, V. Alday-Sanz & M.B. Pensaert, 2008. Virulence of white spot syndrome virus (WSSV) isolates may be correlated with the degree of replication in gills of Penaeus vannamei Juveniles.Dis Aquat Organ, 79(3): 191-198.

Raj, P. R. & Raj, P. J. S. 1982. Effect of salinity on growth and survival of three species of penaeid prawns. Proc. Symp. Coastal Aquaculture, I: 236–243.

Soetomo, M. H. A. 2000. Teknik budidaya udang windu. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

Sudha, P. M., C. V. Mohan, K. M. Shankar & A. Hedge. 1998. Relationship between white spot syndrome virus infection and clinical manifestation in indian cultured penaeid shrimp. Aquaculter, 167: 95-1001.

Sukenda, S.H. Dwinanti & M. Yuhana. 2009. Keberadaan white spot syndrome virus (WSSV), taura syndrome virus (TSV) dan infectious hypodermal haematopoitic necrosis virus (IHHNV) di tambak intensif udang vaname Litopenaeus vannamei di Bakauheni, Lampung Selatan. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8 (2) : 1 – 8.

Supriatna, Adnan. 2004. Pengaruh perendaman white spot syndrome virus (WSSV) dalam ekstrak biji mangrove (Xylocarpus granatum) terhadap patogenitasnya pada udang windu (Panaeus monodon fabr.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Takahashi Y., Itami T. & M. Kondo, 1995. Immunodefense system of crustacea. Fish Pathol. 30:141-150.

Taslihan, Supito, Erik, Richard. 2005. Teknik Budidaya Udang Secara Benar. Departemen kelautan dan perikanan. Jepara.

Tendencia, E.A. & Verreth J.A.J. 2010. Temperature fluctation, low salinity, water microflora: risk factors for WSSV outbreaks in Penaeus monodon. The Israeli Journal of Aquaculture. 7 hlm.

Tsuzuki, M., Y. Ronaldo, O. Cavally & A. Bianchini. 2003. Effect of salinity on survival, growth and oxygen consumption of the pink shrimp Farfantepenaeus paulensis. Journal of Shellfish Research, 22(2): 555-559.

Wang, C. S., Y. J. Tsai, G. H. Kou & S. N. Chen. 1997. Detection of white spot syndrome disease virus infection in wild caught greasyback shrimp, Metapenaeus ensis (dehaan) in Taiwan. Fish Pathology, 32 (1): 35-41.

Wang, Y.C., C.F. Lo, P.S. Chang and G.H. Kou, 1998.Experimental infection of white spot baculovirus in some cultured and wild decapods in Tiwan.Aquaculture, pp: 187-192.

Wang, Hao-Ching, Wang Han Ching, Ko Tzu Ping, Lee YuMay, Leu Jian-Horng, Ho Chun-Han, Huang Wei-Pang, Lo Chu-Fang & Andrew Wang HJ, 2008. White spot syndrome virus protein ICP11: A histone-binding DNA mimic that disrupts nucleosome assembly. PNAS, 105 (52): 20768–83.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.rjls.2015.002.02.5

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.